Laman

23 November 2013

WeLcOmE



Bakteri nitrifikasi tumbuh subur di tanah yang

Bakteri nitrifikasi tumbuh subur di tanah yang ??

A. gembur dan penuh bahan organik
B. liat dan penuh bahan organik
C. gembur dan penuh bahan anorganik
D. liat dan penuh bahan anorganik
E. liat dan gembur penuh bahan anorganik


Jawaban
 C | gembur dan penuh bahan anorganik


Pembahasan:
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri yang membantu proses pembentukan senyawa nitrat dalam tanah. Bakteri nitrifikasi merupakan bakteri aerob, yaitu membutuhkan oksigen untuk hidupnya.

Oksigen ini akan digunakan oleh bakteri nitrifikasi untuk mengoksidasi senyawa amonia dan asam nitrit. Energi hasil oksidasi tersebut akan dimanfaatkan untuk asimilasi karbon. Dengan demikian, bakteri ini bersifat kemoautotrof.
Tanah yang kaya akan oksigen uumnya adalah tanah yang gembur sebab ikatan molekul-molekul tanahnya lebih renggang daripada tanah yang liat. 



14 November 2013

SMAN 1 PACIRAN KELAS X 7

 Assalamu'alaikum Wr. Wb
Kali ini saya akan memposting sekolah saya yaitu SMAN 1 PACIRAN
Yang akan saya post untuk kali ini hanya kelas saya saja, yaitu kelas X7.

Gambar Kelas X7. Periode 2013-2014




| SMAN 1 PACIRAN | SMAN 1 PACIRAN | SMAN 1 PACIRAN |

RUANG KELAS X7. PERIODE 2013-2014
 SMAN 1 PACIRAN RUANG KELAS X7 PERIODE 2013-2014
SMA NEGERI 1 PACIRAN, RUANG KELAS SEPULUH TUJUH


Wali Kelas : Dra. Hj. Ana Wahyu Hidayatin

Wassalamu'alaikum Wr.Wb

5 November 2013

Start Pendek, Start Menengah, Start Panjang


Start Pendek, Start Menengah, Start Panjang
Sebelum kita membahas apa itu start pendek, start menengah maupun start panjang. Saya akan membahas tentang lari jarak pendek (sprint).

Lari jarak pendek (sprint) adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh. Kelangsungan gerak pada sprint secara teknik sama, kalau ada perbedaan hanyalah terletak pada penghematan penggunaan tenaga karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh, makin membutuhkan daya tahan yang besar. Nomor-nomor pada lari jarak pendek yaitu : 100 m, 200 m, dan 400 m. Dengan lebar lintasan 1,22 m, dan tinggi tiang finish 1,50 m.

Dalam lari jarak pendek mengunakan start jongkok. Start jongkok dibagi menjadi 3 macam start yaitu :
1. Start pendek (bunch start) 
2. Start menengah (medium start) 
3. Start panjang (long start)  

START PENDEK (BUNCH START)
Start pendek adalah lutut kaki belakang (kaki kiri) diletakkan didepan ujung kaki depan (kaki kanan) dengan jarak satu kepal jari-jari tangan rapat dan ibu jari terpisah.

START MENENGAH (MEDIUM START)
Start menengah adalah lutut kaki belakang (kaki kiri) diletakkan sejajar dengan ujung kaki depan (kaki kanan) dengan jarak satu kepal jari-jari tangan rapat dan ibu jari terpisah.

START PANJANG (LONG START)
Start panjang adalah lutut kaki belakang (kaki kiri) diletakkan dibelakang tumit kaki depann (kaki kanan) dengan jarak satu kepal jari-jari tangan rapat dan ibu jari terpisah.

Kaitan antara aspek alam dan aspek sosial budaya pada suatu wilayah


Bagaimana kaitan antara aspek alam dan aspek sosial budaya pada suatu wilayah??

Aspek alam contohnya masyarakat yang tingggal di daerah sekitar pantai/pesisir. Dalam hubungan sosial setiap harinya mereka cenderung keras. Sifat keras yang mereka miliki didapat karena secara fisik daerah pantai mayoritas mata pencariannya adalah nelayan. Tantangan dari laut yang setiap harinya mereka hadapi akan menjadikan mereka orang-orang yang bersifat keras. Beda dengan daerah pegunungan. Mata pencarian mereka mayoritas dari pertanian dan perkebunan, tantangan yang mereka hadapi tidaklah besar. sehingga membentuk kepribadian yang lembut dan cenderung berwatak tidak sekeras masyarakat yang tinggal di pantai.

Penjelasan Lebih Lanjut :
Sumber (anvinaayunita. Blogspot. Com)

Masyarakat pesisir didefinisikan sebagai masyarakat yang tinggal dan melakukan aktifitas sosial ekonomi yang terkait dengan sumberdaya wilayah pesisir dan lautan. Dengan demikian, secara sempit masyarakat pesisir memiliki ketergantungan yang cukup tinggi dengan potensi dan kondisi sumberdaya pesisir dan lautan. Namun demikian, secara luas masyarakat pesisir dapat pula didefinisikan sebagai masyarakat yang tinggal secara spasial di wilayah pesisir tanpa mempertimbangkan apakah mereka memiliki aktifitas sosial ekonomi yang terkait dengan potensi dan kondisi sumberdaya pesisir dan lautan.
Dalam kerangka sosiologis, masyarakat pesisir, khususnya masyarakat nelayan, memiliki perilaku yang berbeda dengan katakanlah masyarakat petani/agraris. Perbedaan ini sebagian besar disebabkan karena karakteristik sumberdaya yang menjadi input utama bagi kehidupan sosial ekonomi mereka. Masyarakat nelayan akrab dengan ketidakpastian yang tinggi karena secara alamiah sumberdaya perikanan bersifat invisible sehingga sulit untuk diprediksi. Sementara masyarakat agraris misalnya memiliki ciri sumberdaya yang lebih pasti dan visible sehingga relatif lebih mudah untuk diprediksi terkait dengan ekspetasi sosial ekonomi masyarakat. Dalam kondisi seperti ini maka tidak jarang ditemui karakteristik masyarakat nelayan yang keras, sebagian temparemental dan tidak jarang yang boros karena ada persepsi bahwa sumberdaya perikanan “tinggal diambil” di laut.

Perbedaan Masyarakat Perkotaan Dan Pedesaan

Sumber (queeninspiration. blogspot. com)

masyarakat perkotaan sosialisasinya sudah berkurang dan kepribadiannya beragam. Kurangnya rasa sosialisasi karena masyarakat perkotaan sudah sibuk dengan kepentingannya masing-masing, sedangkan dari kepribadiannya masyarakat perkotaan kebanyakan sedikit stress karena banyaknya target/pencapaian yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu. Pola interaksi masyarakat perkotaan lebih ke motif ekonomi, politik, pendidikan, dan terkadang hierarki dan bersifat vertikal serta individual.
masyarakat pedesaan lebih bersosialisasi dengan kepribadian yang sederhana. Masyarakat pedesaan itu lebih bisa bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya, sehingga mereka hampir hafal semua penduduk yang tinggal di desa. Masyarakat pedesaan juga sangat ramah terhadap orang asing yang belum dikenalnya. Untuk kepribadian, masyarakat pedesaan lebih terkesan santai karena kerjanya tidak terlalu berat seperti masyarakat perkotaan. Pola interaksi masyarakat pedesaan adalah dengan prinsip kerukunan dan bersifat horizontal serta mementingkan kebersamaan. Pola solidaritas sosial masyarakat pedesaan timbul karena adanya kesamaan-kesamaan kemasyarakatan. Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.