“UNSUR-UNSUR GOLONGAN HALOGEN”
A.
Unsur halogen.
Unsur
halogen adalah unsur yang menempati golongan VII-A dalam tabel periodik, antara
lain fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br),
Iodin (I) dan astatin (At), dari kelima unsur tersebut, hanya astatin (At) yang
bersifat radioaktif. Unsur halogen tidak pernah di temukan di alam bebas karena
tingkat reaktifitasnya yang sangat tinggi. Oleh karena itu, halogen hanya
ditemukan dalam bentuk garam dan mineral. Garam yang terbentuk disebut halida.
B.
Letak
unsur-unsur golongan halogen.
Unsur-unsur golongan halogen :
1. Fluorin
(F).
Di dalam tabel periodik,
fluorin terdapat pada golongan VII-A dan periode 2.
Flourin ditemukan dalam mineral-mineral pada kulit
bumi: fluorspar (CaF2) dan kriolit (Na3AlF6). Fluorin terkandung pada air laut dalam bentuk garam-garam
halida dari natrium, magnesium, kalium, dan kalsium.
2. Klorin
(Cl)
Di dalam tabel periodik,
klorin terdapat pada golongan VII-A dan periode 3.
Klor ditemukan dalam kerak bumi sebagai mineral ion-ion klorida seperti batu
garam NaCl, karnalit KCl.MgCl2.6H2O,
dan kloroargirit AgCl, juga terdapat dalam air laut
3. Bromin
(Br)
Di dalam tabel periodik,
bromin terdapat pada golongan VII-A dan periode 4.
Brom terdapat sebagai bromide, sebagai garam magnesium dan garam logam alkali
dalam air laut. Dalam kerak bumi, brom sebagai mineral bromoargirit AgBr.
4. Iodin
(I)
Di dalam tabel periodik, Iodin
terdapat pada golongan VII-A dan periode 5.
Iodium diemukan oleh Courtois pada tahun 1812. Di alam ditemukan sebagai
iodide dalam air laut ( air asin ), ganggang laut, dan 23 isotop dan hanya satu
yang stabil yaitu 127I yang ditemukan dialam. Padatan mengkilap berwarna hitam
kebiruan. Dapat menguap pada temperatur biasa membentuk gas berwarna ungu-biru
berbau tidak enak (perih).
5. Astatin
(At)
Di dalam tabel periodik,
astatin terdapat pada golongan VII-A dan periode 6.
Pada dasarnya tidak
tersedia di alam. Namun, astatin terdapat di alam karena hasil peluruhan dari
unsur radioaktif (Uranium dan thorum). Jumlah astatin dikerak bumi hanyalah
kurang dari 1 ons atau 30 gram.
C. Konfigurasi elektron golongan
unsur halogen.
1.
Fluorin
(F)
Mempunyai konfigurasi elektron :
9F = 1s2 2s2 2p5 atau [He] 2s2 2p5
9F = 2, 7
Berdasarkan konfigurasi
elektron tersebut, fluorin (F) terdapat pada Golongan VII A dan Periode 2.
2.
Klorin
(Cl)
Mempunyai konfigurasi elektron :
17Cl = [Ne] 3s2 3p5
17Cl = 2, 8, 7
Berdasarkan konfigurasi
elektron tersebut, klorin (Cl) terdapat pada golongan VII A dan periode 3.
3.
Bromin
(Br)
Mempunyai konfigurasi elektron :
35Br = [Ar] 3d10 4s2 4p5
35Br = 2, 8, 18, 7
Berdasarkan konfigurasi
elektron tersebut, bromin (Br) terdapat pada golongan VII A dan periode 4.
4.
Iodin
(I)
Mempunyai konfigurasi elektron :
53I = [Kr] 4d10 5s2 5p5
53I = 2, 8 ,18, 18, 7
Berdasarkan konfigurasi
elektron tersebut, iodin (I) terdapat pada golongan VII A dan periode 5.
5.
Astatin
(At)
Mempunyai konfigurasi elektron :
85At = [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p5
85At = 2, 8, 18, 32, 18,7
Berdasarkan konfigurasi
elektron tersebut, Astatin terdapat pada golongan VII A dan periode 6.
D.
Reaksi
unsur-unsur golongan halogen.
1. Reaksi
dengan unsur logam.
Reaksi ini menghasilkan
garam dengan sebutan halida logam.
Memiliki rumus reaksi
: 2Y + nX2 à 2YXn
Contoh : 2K(s) + 2Cl2(g)
à
2KCl2(s)
2Na(s)
+ 2Br2(g) à 2NaBr2(s)
Na(s) +
Cl2(g)
à
NaCl(s)
2Al(s) + 3Br2(g) à 2AlBr3(s)
2.
Reaksi
dengan hidrogen.
Reaksi ini membentuk asam
kuat atau hidrogen halida (kekuatan asam bertambah dari F ke I)
Memiliki rumus reaksi
: H2 + X2 à 2HX
Contoh : H2 + F2 à 2HF
H2 + Cl2 à 2HCl
H2 + Br2
à 2HBr
H2 + I2 à 2HI
3. Reaksi
dengan nonlogam dan metaloid, kecuali karbon.
Reaksi ini membentuk senyawa halida. Unsur nonlogam (unsur golongan IV A) dan metaloid seperti boron (B),
silokon (Si), germanium (Ge), arsen (As), antimon (Sb), telurium (Te) dan
polonium (Po).
Contoh : 2Cl2(g)
+ Si(s) à SiCl4(s)
4. Reaksi
dengan air.
Reaksi ini membentuk asam
halida kecuali Br2 dan I2.
Contoh : F2(g) + H2O(l) à
2HF(aq) +
O2(g)
(asam)
2F2(g) + 2H2O(l)
à 4HF(aq) + O2(g)
Cl2(g)
+ H2O(l) à 2HCl(aq)
+ O2(g)
5. Reaksi
dengan basa.
Reaksi
ini akan menghasilkan garam bersifat basa netral dan hasilnya tergantung
pada temperatur saat reaksi berlangsung. (mengalami reaksi
disproporsionasi kecuali F2).
Memiliki rumus reaksi
: (1) X2(g) + 2OH-(aq)
à
X-(aq) + XO-(aq) + H2O(l)
(2) X2 + 2MOH à MX + MXO + H2O
(3) 3X2(g) + 6OH-(aq)
à 5X-(aq) + XO3-(aq)
+ 3H2O(l)
(4) 3X2 + 6MOH- à 5MX- + MXO3- + 3H2O
Keterangan :
(1) Dengan basa kuat (MOH)
pada suhu 150 C (dingin) halogen (X2) bereaksi
membentuk halida (X-) dan hipohalit ( XO-).
(2) Dengan basa kuat (MOH)
pada suhu panas halogen (X2) bereaksi membentuk halida (X-)
dan perhalit (XO3-).
Contoh : Br2(g) + 2OH-(aq) à
Br-(aq) + BrO-(aq) + H2O(l) ....(1)
Cl2(g) + 2OH-(aq) à Cl-(aq) + ClO-(aq) + H2O(l) ....(1)
Cl2 + 2NaOH à NaCl + NaClO + H2O ....(2)
3Br2(g) + 6OH-(aq) à 5Br-(aq) + BrO3-(aq) +
3H2O(l) ....(3)
3I2(g) + 6OH-(aq)
à
5I –(aq) + IO3-(aq)
+ 3H2O(l) ....(3)
3Br2 + 6KOH à 5KBr- + KBrO3- +
3H2O ....(4)
6. Reaksi
dengan halogen.
Reaksi ini membentuk
senyawa antarhalogen.
Memiliki rumus reaksi
: X2 + nY2 à
2XYn
Keterangan :
(1) Y merupakan halogen yang lebih elektronegatif.
(2) n
adalah bilangan ganjil : 1,3,5,7.
Contoh : I2
+ 3F2 à 2IF3
Cl2 +
3F2 à 2ClF3
At2 + 3Br2
à
2AtBr3
F2
+ 3Cl2 à
2FCl3
7. Reaksi
pengusiran pada senyawa halogen.
Halogen yang kereaktifannya lebih kuat
dapat mengusir atau mendesak halida yang lebih lemah dari senyawanya.
kereaktifan F2 > Cl2 > Br2 >
I2 sehingga :
(1)
F2 dapat
mengusir X (Cl2, Br2, I2)
F2 + 2KX à 2KF + X2
(2)
Cl2 dapat mengusir
X (Br2, I2)
Cl2 + 2KX à 2KCl + X2
(3)
Br2 dapat
mengusir X (I2)
Br2 + KX à 2KBr + X2
(4)
I2 tidak dapat
mengusir F2, Cl2 dan Br2
Keterangan : unsur K dapat diganti unsur
logam yang lainnya (Na, Ca, Mg dll)
Contoh : F2 + 2Cl- à 2F- + Cl2
Contoh : F2 + 2Cl- à 2F- + Cl2
F2 +
2KCl à 2KF + Cl2
E. Sifat fisika unsur
halogen.
Sifat-sifat
|
Unsur
|
||||
Fluorin
|
Klorin
|
Bromin
|
Iodin
|
Astatin
|
|
Nomor atom
|
9
|
17
|
35
|
53
|
85
|
Massa atom relative
|
18,99
|
35,5
|
79,90
|
126,90
|
210
|
Jari-jari atom
|
72
|
99
|
114
|
133
|
140
|
Jari-jari ion
|
1,33
|
1,81
|
1,96
|
2,20
|
2,27
|
Titik leleh (°C)
|
-220
|
-101
|
-7
|
114
|
302
|
Titik didih (°C)
|
-188
|
-35
|
59
|
184
|
337
|
Bentuk fisik
|
Gas
|
Gas
|
Cair
|
Padat
|
Padat
|
Warna
|
Kuning pucat
|
Kuning ke hijauan
|
Merah tua
|
Ungu tua
|
Metalik
|
Rapatan pada 25°C (Gram/liter)
|
1,1
|
1,5
|
3,2
|
4,9
|
-
|
Energi ikatan X-X (kl/mol)
|
158
|
242
|
193
|
151
|
-
|
Energi ikatan H-X (kl/mol)
|
562
|
431
|
366
|
299
|
-
|
Keterangan :
1. Nomor atom fluorin : 9, klorin
: 17, bromin : 35, iodin : 53, astatin : 85.
2. Jari-jari atom unsur halogen
bertambah dari fluorin sampai astatin, demikian juga dengan jari-jari ion
negatifnya. Semakin ke bawah kulit elektron semakin banyak sehingga dalam
sistem periodik semakin ke bawah maka jari-jari atom bertambah besar.
3. Titik didih dan titik leleh dari
fluorin sampai astatin bertambah besar, karena ikatan antar molekulnya juga
makin besar. Kenaikan titik didih dan titik leleh halogen sebanding dengan
naiknya nomor atom. Hal ini berhubungan dengan banyaknya energi yang harus dipakai untuk
mengatasi gaya tarik-menarik antara molekul-molekul zat, contohnya gaya
van der waals yang menarik molekul-molekul berdekatan satu sama lain. Gaya
ini makin tinggi untuk molekul-molekul kompleks yang memiliki banyak elektron.
4. Wujud atau bentuk fisik fluorin dan
klorin pada temperatur kamar adalah gas, bromin berwujud cair dan mudah
menguap, iodin berwujud padat dan mudah menyublim dan astatin berwujud padat.
5. Warna gas fluorin adalah kuning
pucat, gas klorin berwarna kuning kehijauan , cairan bromin berwarna merah tua,dan
zat padat iodin berwarna hitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu serta astatin
berwarna metalik.
F. Sifat kimia unsur
halogen.
1.
Umumnya berbentuk molekul
diatomik, yaitu F2, Cl2, Br2, I2.
2.
Kereaktifan
Dalam satu golongan
jari-jari atom dari unsur halogen semakin bertambah dari flour sampai astatin,
makin besar jari jari atom semakin kurang reaktif. ( F < Cl < Br < I )
Beberapa hal yang
mempengaruhi kereaktifan, diantaranya :
a.
Harga kereaktifan halogen F > Cl
> Br > I, kereaktifan halogen dipengaruhi
kelektronegatifannya, ikatan halogen dan jari-jari atom.
b.
Semakin besar kelektronegatifan maka semakin
reaktif karena semakin mudah menarik elektron. ( F > Cl > Br > I )
c.
Semakin kecil energi ikatan halogen,
semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen. ( F
< Cl < Br < I )
3. Mudah
bereaksi dengan zat lain. Misalnya, reaksi iodida dengan asam sulfat
menghasilkan gas hidrogen sulfida dan larutan triiodida yang berwarna coklat.
4. Kelarutan
Umumnya sukar larut dalam
air, namun bereaksi dengan air. Kelarutan unsur halogen
dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang.
a.
Fluorin tidak dapat larut
dalam air, namun bereaksi sempurna dengan air.
2F2(g) + 2H2O(l)
à
4HF(g) + O2(g)
b.
Klorin tidak larut
sempurna dalam air dan reaksinya lambat.
Cl2(g)
+ 2H2O(l) à
H3O+(aq) + Cl-(aq) + HClO(aq
c.
Bromin tidak larut
sempurna dalam air dan reaksinya lambat.
d.
Iodin tidak larut
sempurna dalam air dan reaksinya lambat.
Sifat-sifat kimia
tersebut sangat dipengaruhi oleh energi ionisasi, afinitas elektron, dan
keelektronegatifan.
Sifat-sifat
|
Unsur
|
||||
Fluorin
|
Klorin
|
Bromin
|
Iodin
|
Astatin
|
|
Energi ionisasi (Kj/mol)
|
1.680
|
1.266
|
1.146
|
1.016
|
35
|
Afinitas elektron (kJ/mol)
|
-335
|
-335
|
-332
|
-295
|
270
|
Keelektronegatifan
|
4,0
|
3,0
|
2,8
|
2,5
|
2,2
|
5. Merupakan
oksidator (pengoksida) kuat.
Sifat halogen ini
dipengaruhi harga potensial reduksi dari unsur-unsur golongan halogen.
-Semakin besar nomor
atom, harga potensial reduksi akan semakin kecil.
-Semakin besar nomor
atom, sifat pengoksidasi akan semakin berkurang.
Reaksi
|
Potensial Reduksi
|
F2 + 2e- → 2F-
|
Eo=
+2,87 Volt
|
Cl2 +
2e- →2Cl-
|
Eo=
+1,36 Volt
|
Br2 + 2e- →2Br-
|
Eo=
+1,06 Volt
|
I2 +
2e- →2I-
|
Eo=
+0,54 Volt
|
*Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah
mengalami reduksi dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena
memiliki potensial reduksi terkecil.
Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 >
I2
Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- >
F-
6. Sifat asam
Sifat asam yang dapat
dibentuk dari unsur halogen, yaitu: asam halida (HX), dan oksilhalida.
a.
Asam halida (HX)
Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak berwarna dan
berbau menusuk. Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida
(HCl), asam bromida (HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida
bergantung pada kekuatan ikatan antara HX atau kemudahan senyawa halida untuk
memutuskan ikatan antara HX.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat.
Urutan kekuatan asam : HF < HCl < HBr < HI
Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan
ikatan antar molekul :
v Semakin besar Mr maka
titik didih semakin tinggi.
v Semakin kuat ikatan
antar molekul maka titik didih semakin tinggi.
v Pengurutan titik didih
asam halida:
v HF > HI > HBr >
HCl
Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr
terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul yang sangat kuat “ikatan
hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi..
b. Asam
Oksihalida
Asam oksihalida adalah
asam dengan bilangan oksidasi positif (+1, +3, +5,+7) karena
adanya oksigen didalamnya. Biloks positif tidak ini tidak berlaku untuk F,
tetapi berlaku untuk Cl, Br dan I.
G. Cara pembuatan
unsur-unsur halogen.
1.
Fluorin (F2)
Fluorin
dibuat dari elektrolisis asam florida (HF). Sebagai bahan
baku untuk mendapatkan asam florida (HF) diperoleh dari fluorspar (CaF2) yang direaksikan dengan H2SO4 pekat. HF yang diperoleh dicampur dengan KHF2 cair.
Tempat untuk
reaksi elektrolisis terbuat dari logam monel (campuran Cu dan Ni). Wadahnya
menjadi katode, sedangkan anodenya adalah grafit.
Persamaan
reaksi elektrolisis HF sebagai berikut:
2HF(l) à H2+(g) + F2-
(g)
Katode = 2H+(aq) +
2e- à H2(g)
Anode = 2F-(aq) à F2(g) +
2e-
2. Klorin (Cl2)
A.
Cara reaksi redoks
Dalam
laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion klorida. Sebagai
oksidator dapat digunakan MnO2 (batu kawi), KMnO4, K2Cr2O7,
atau CaOCl2.
MnO2(s) + 2H2SO4(l) + 2NaCl(s) à Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + 2H2O(l) + Cl2(g)
CaOCl2(aq) + H2SO4(l) à CaSO4(aq) + H2O(l) + Cl2(g)
CaOCl2(aq) + 2HCl(l) à CaCl2(s) + H2O(l) + Cl2(g)
2KMnO4(s) + 16HCl(l) à 2KCl(aq) + 2MnCl2(aq) + 8H2O(l) + 5Cl2(g)
B.
Cara
Elektrolisis
Dalam industri, klorin dibuat dengan mengelektrolisis larutan natrium
klorida pekat dengan menggunakan elektrode inert (tidak ikut bereaksi) dan
menggunakan diafragma. Sebagai elektrode dipakai grafit. Persamaan reaksi
elektrolisisnya sebagai berikut.
2NaCl(aq) à 2Na+(aq) + 2Cl-(aq)
Katode = 2H2O+ 2e- à 2OH- + H2
2H2O + 2Cl- à 2OH- + H2
+ Cl2
3. Bromin (Br2)
A.
Cara reaksi
redoks
Dalam industri, bromin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion bromida
yang terdapat dalam air laut dengan klorin. Reaksi yang terjadi adalah :
Cl2(g) + 2Br-(aq) à Br2(l) + 2Cl-(aq)
Dengan
mengalirkan udara ke dalam air bromin, brominnya dapat dikeluarkan karena mudah
menguap.
Dalam
laboratorium, bromin dibuat dengan cara memanaskan campuran NaBr + MnO2 dan H2SO4 pekat. Persamaan reaksinya:
MnO2(s) + 2H2SO4(l) + 2NaBr(s) → MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) +Br2(g)+2H2O(l)
B.
Cara
Elektrolisis
Bromin dapat
dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam MgBr2 dengan menggunakan elektrode inert.
Persamaan reaksi elektrolisisnya
:
MgBr2(aq) à Mg2+(aq) + 2Br-(aq)
Katode = 2H2O(l) + 2e- à H2(g) + 2OH- (aq)
Anode = 2Br-(aq) àBr2(l) + 2e-
4. Iodin (I2)
A.
Cara reaksi
redoks
Secara
komersial iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion iodida yang terdapat dalam
air laut dengan klorin.
Cl2(g) + I-(aq) à I2(s) + 2Cl-(aq)
Iodin dapat
dibuat dengan mereduksi NaIO3 dengan NaHSO3 dalam suasana asam. Persamaan
reaksinya :
IO3-(aq) + 3HSO3-(aq) à I-(aq) + 3H+(aq) + 3SO42-
I-(aq) + IO3-(aq) + 6H+(aq) à I2(s) + 3H2O(l)
Di
laboratorium iodin dibuat dari MnO2 + KI + H2SO4 pekat yang dipanaskan.
Persamaan reaksinya :
KI(s) + MnO2(s) + H2SO4(l) à K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(l) + I2(s)
B.
Cara
Elektrolisis
Iodin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam pekat NaI dengan
menggunakan elektrode inert. Persamaan reaksinya :
2NaI(aq) à 2Na+(aq) + 2I-(aq)
Katode = 2H2O(l) + 2e- à H2(g) + 2OH-(aq)
Anode = 2I-(aq) à I2(g) + 2e-
5.
Astatin (At)
Terbentuk secara alami melalui
peluruhan uranium dan thorum.
H.
Manfaat unsur golongan halogen
A.
Fluorin
1.
Fluorin
a.
Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC),
yang dikenal dengan nama Freon.
b.
Membuat Teflon.
c.
Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui
proses difusi gas.
2.
Senyawa
Fluorin
a.
CFC (Freon) digunakan sebagai cairan
pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas. Freon juga digunakan
sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat
merusak lapisan ozon.
b.
Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya
CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan
bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan
panas dan anti lengket.
c. Asam fluoride (HF) dapat
melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk membuat tulisan, lukisan,
atau sketsa di atas kaca.
d.
Garam fluoride
ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan gigi.
B. Klorin
1.
Klorin.
a.
Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan
baku industri serta karet sintesis.
b.
Untuk pembuatan tetrakloro metana
(CCl4).
c.
Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang
digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
d.
Untuk industri sebagai
jenis pestisida.
e.
Sebagai bahan desinfektans dalam air minum
dan kolam renang.
f.
Sebagai pemutih pada
industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
g.
Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator
pada pembuatan bromin.
2.
Senyawa
Klorin
a.
Senyawa natrium
hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian.
b.
Natrium klorida (NaCl)
digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan berbagai
jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim dingin.
c.
Asam klorida (HCl)
digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting, menetralkan
sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan,
plastik, dan zat warna.
d.
Kapur klor (CaOCl2) dan
kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang atau pemutih pada kain
e.
Polivinil klorida (PVC)
untuk membuat paralon.
f.
Dikloro difenil
trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
g.
Kloroform (CHCl3) untuk
obat bius dan pelarut.
h.
Karbon tetraklorida
(CCl4) untuk pelarut organik.
i.
KCl untuk pembuatan
pupuk.
j.
KClO3 untuk bahan
pembuatan korek api.
C.
Bromin
1.
Bromin
a.
Untuk membuat etil
bromida (C2H4Br2).
b.
Untuk pembuatan
AgBr.
c.
Untuk pembuatan senyawa
organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida
2.
Senyawa
Bromin
a.
Etil bromida (C2H4Br2)
suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat
tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan
membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas
buangan dan akan mencemarkan udara.
b.
AgBr merupakan bahan
yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi.
Natrium bromide (NaBr) sebagai obat
penenang saraf.
D.
Iodin
1.
Iodin
a.
Digunakan untuk obat luka (larutan iodin
dalam alkohol yang dikenal dengan iodium tingtur)
b.
Sebagai bahan untuk membuat perak iodida
(AgI)
c.
Untuk menguji adanya amilum dalam tepung
tapioka.
2.
Senyawa
Iodin
a.
KI digunakan sebagai obat anti
jamur.
b.
Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat
antiseptik
c.
AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr
dalam film fotografi
d.
NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur
dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodium pada wanita hamil
akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.
E.
Astatin
Untuk digunakan
dalam kedokteran nuklir yang potensial. Astatin bereaksi dengan hidrogen akan
membentuk hidrogen astatida, dan jika dilarutkan dalam air akan membentuk asam
hidroastik.