Laman

14 October 2016

Makalah Unsur Golongan Halogen

contoh makalah unsur golongan halogen

“UNSUR-UNSUR GOLONGAN HALOGEN”

A.    Unsur halogen.
Unsur halogen adalah unsur yang menempati golongan VII-A dalam tabel periodik, antara lain fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), Iodin (I) dan astatin (At), dari kelima unsur tersebut, hanya astatin (At) yang bersifat radioaktif. Unsur halogen tidak pernah di temukan di alam bebas karena tingkat reaktifitasnya yang sangat tinggi. Oleh karena itu, halogen hanya ditemukan dalam bentuk garam dan mineral. Garam yang terbentuk disebut halida.

B.     Letak unsur-unsur golongan halogen.
Unsur-unsur golongan halogen :
1.      Fluorin (F).
Di dalam tabel periodik, fluorin terdapat pada golongan VII-A dan periode 2.
Flourin ditemukan dalam mineral-mineral pada kulit bumi: fluorspar (CaF2) dan kriolit (Na3AlF6). Fluorin terkandung pada air laut dalam bentuk garam-garam halida dari natrium, magnesium, kalium, dan kalsium.

2.      Klorin (Cl)
Di dalam tabel periodik, klorin terdapat pada golongan VII-A dan periode 3.
Klor ditemukan dalam kerak bumi sebagai mineral ion-ion klorida seperti batu garam NaCl, karnalit KCl.MgCl2.6H2O, dan kloroargirit AgCl, juga terdapat dalam air laut

3.      Bromin (Br)
Di dalam tabel periodik, bromin terdapat pada golongan VII-A dan periode 4.
Brom terdapat sebagai bromide, sebagai garam magnesium dan garam logam alkali dalam air laut. Dalam kerak bumi, brom sebagai mineral bromoargirit AgBr.

4.      Iodin (I)
Di dalam tabel periodik, Iodin terdapat pada golongan VII-A dan periode 5.
Iodium diemukan oleh Courtois pada tahun 1812. Di alam ditemukan sebagai iodide dalam air laut ( air asin ), ganggang laut, dan 23 isotop dan hanya satu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan dialam. Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperatur biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih).

5.      Astatin (At)
Di dalam tabel periodik, astatin terdapat pada golongan VII-A dan periode 6.
Pada dasarnya tidak tersedia di alam. Namun, astatin terdapat di alam karena hasil peluruhan dari unsur radioaktif (Uranium dan thorum). Jumlah astatin dikerak bumi hanyalah kurang dari 1 ons atau 30 gram.

C.    Konfigurasi elektron golongan unsur halogen.
1.      Fluorin (F)
Mempunyai konfigurasi elektron :
9F = 1s2 2s2 2p5  atau [He] 2s2 2p5
9F = 2, 7

Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut, fluorin (F) terdapat pada Golongan  VII A dan Periode  2.
           
2.      Klorin (Cl)
Mempunyai konfigurasi elektron :
17Cl = [Ne] 3s2 3p5
17Cl = 2, 8, 7

Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut, klorin (Cl) terdapat pada golongan VII A dan periode 3.

3.      Bromin (Br)
Mempunyai konfigurasi elektron :
35Br = [Ar] 3d10 4s2 4p5
35Br = 2, 8, 18, 7

Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut, bromin (Br) terdapat pada golongan VII A dan periode 4.

4.      Iodin (I)
Mempunyai konfigurasi elektron :
53I = [Kr] 4d10 5s2 5p5
53I = 2, 8 ,18, 18, 7

Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut, iodin (I) terdapat pada golongan VII A dan periode 5.

5.      Astatin (At)
Mempunyai konfigurasi elektron :
85At = [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p5
85At = 2, 8, 18, 32, 18,7

Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut, Astatin terdapat pada golongan VII A dan periode 6.

D.    Reaksi unsur-unsur golongan halogen.
1.      Reaksi dengan unsur logam.
Reaksi ini menghasilkan garam dengan sebutan halida logam.
Memiliki rumus reaksi : 2Y + nX2 à 2YXn
Contoh :    2K(s) + 2Cl2(g) à 2KCl2(s)
                        2Na(s) + 2Br2(g) à 2NaBr2(s)
                        Na(s) +  Cl2(g) à NaCl(s)
                                                2Al(s) + 3Br2(g) à 2AlBr3(s)
2.      Reaksi dengan hidrogen.
Reaksi ini membentuk asam kuat atau hidrogen halida (kekuatan asam bertambah dari F ke I)
Memiliki rumus reaksi : H2 + X2  à 2HX
Contoh :    H2 + F2  à 2HF
H2 + Cl2  à 2HCl      
H2 + Br2 à 2HBr
                  H2 + I2 à 2HI

3.      Reaksi dengan nonlogam dan metaloid, kecuali karbon.
Reaksi ini membentuk senyawa halida. Unsur nonlogam (unsur golongan IV A)  dan metaloid seperti boron (B), silokon (Si), germanium (Ge), arsen (As), antimon (Sb), telurium (Te) dan polonium (Po).
Contoh :     2Cl2(g) + Si(s) à SiCl4(s)
                             
4.      Reaksi dengan air.
Reaksi ini membentuk asam halida kecuali Br2 dan I2.
Contoh :    F2(g) + H2O(l) à 2HF(aq) +  O2(g) (asam)
                  2F2(g) + 2H2O(l) à 4HF(aq) + O2(g)
                        Cl2(g) + H2O(l) à 2HCl(aq) + O2(g)

5.      Reaksi dengan basa.
Reaksi ini akan menghasilkan garam bersifat basa netral dan hasilnya tergantung pada temperatur saat reaksi berlangsung. (mengalami reaksi disproporsionasi kecuali F2).
Memiliki rumus reaksi :    (1) X2(g) + 2OH-(aq) à X-(aq) + XO-(aq) + H2O(l)
                                          (2) X2 + 2MOH à MX + MXO + H2O        
                                          (3) 3X2(g) + 6OH-(aq) à 5X-(aq) + XO3-(aq) + 3H2O(l)
                                                        (4) 3X2 + 6MOH- à 5MX- + MXO3- + 3H2O
Keterangan :
(1)   Dengan basa kuat (MOH) pada suhu 150 C (dingin) halogen (X2) bereaksi membentuk halida (X-) dan hipohalit ( XO-).
(2)   Dengan basa kuat (MOH) pada suhu panas halogen (X2) bereaksi membentuk halida (X-) dan perhalit (XO3-).
Contoh :    Br2(g) + 2OH-(aq) à Br-(aq) + BrO-(aq) + H2O(l)                  ....(1)
Cl2(g) + 2OH-(aq) à Cl-(aq) + ClO-(aq) + H2O(l)                  ....(1)
                        Cl2 + 2NaOH à NaCl + NaClO + H2O                     ....(2)
3Br2(g) + 6OH-(aq) à 5Br-(aq)  + BrO3-(aq) + 3H2O(l)     ....(3)
                        3I2(g) + 6OH-(aq) à 5I (aq) + IO3-(aq) + 3H2O(l)                 ....(3)
3Br2 + 6KOH à 5KBr- + KBrO3- + 3H2O                ....(4)

6.      Reaksi dengan halogen.
Reaksi ini membentuk senyawa antarhalogen.
Memiliki rumus reaksi : X2 + nY2 à 2XYn  
Keterangan :
(1)   Y merupakan halogen yang lebih elektronegatif.
(2)   n adalah bilangan ganjil : 1,3,5,7.
Contoh :     I2 + 3F2 à 2IF3
                        Cl2 + 3F2 à 2ClF3
                        At2 + 3Br2 à 2AtBr3
                        F2 + 3Cl2 à 2FCl3

7.      Reaksi pengusiran pada senyawa halogen.
Halogen yang kereaktifannya lebih kuat dapat mengusir atau mendesak halida yang lebih lemah dari senyawanya. kereaktifan F2 >  Cl2  > Br2 >  I2 sehingga :
(1)   F2 dapat mengusir X (Cl2, Br2, I2)
F2 + 2KX à 2KF + X2
(2)   Cl2 dapat mengusir X (Br2, I2)
Cl2 + 2KX à 2KCl + X2
(3)   Br2 dapat mengusir X (I2)
Br2 + KX à 2KBr + X2
(4)   I2 tidak dapat mengusir F2, Cl2 dan Br2
Keterangan : unsur K dapat diganti unsur logam yang lainnya (Na, Ca, Mg dll)
Contoh :    F2 + 2Cl- à 2F- + Cl
                        F2 + 2KCl à 2KF + Cl2                           

E.     Sifat fisika unsur halogen.
Sifat-sifat
Unsur
Fluorin
Klorin
Bromin
Iodin
Astatin
Nomor atom
9
17
35
53
85
Massa atom relative
18,99
35,5
79,90
126,90
210
Jari-jari atom
72
99
114
133
140
Jari-jari ion
1,33
1,81
1,96
2,20
2,27
Titik leleh (°C)
-220
-101
-7
114
302
Titik didih (°C)
-188
-35
59
184
337
Bentuk fisik
Gas
Gas
Cair
Padat
Padat
Warna
Kuning pucat
Kuning ke hijauan
Merah tua
Ungu tua
Metalik
Rapatan pada 25°C (Gram/liter)
1,1
1,5
3,2
4,9
-
Energi ikatan X-X (kl/mol)
158
242
193
151
-
Energi ikatan H-X (kl/mol)
562
431
366
299
-

Keterangan :
1.      Nomor atom fluorin : 9, klorin : 17, bromin : 35, iodin : 53, astatin : 85.
2.      Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin, demikian juga dengan jari-jari ion negatifnya. Semakin ke bawah kulit elektron semakin banyak sehingga dalam sistem periodik semakin ke bawah maka jari-jari atom bertambah besar.
3.      Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai astatin bertambah besar, karena ikatan antar molekulnya juga makin besar. Kenaikan titik didih dan titik leleh halogen sebanding dengan naiknya nomor atom. Hal ini berhubungan dengan banyaknya energi yang harus dipakai untuk mengatasi gaya tarik-menarik antara molekul-molekul zat, contohnya gaya van der waals yang menarik molekul-molekul berdekatan satu sama lain. Gaya ini makin tinggi untuk molekul-molekul kompleks yang memiliki banyak elektron.
4.      Wujud atau bentuk fisik fluorin dan klorin pada temperatur kamar adalah gas, bromin berwujud cair dan mudah menguap, iodin berwujud padat dan mudah menyublim dan astatin berwujud padat.
5.      Warna gas fluorin adalah kuning pucat, gas klorin berwarna kuning kehijauan , cairan bromin berwarna merah tua,dan zat padat iodin berwarna hitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu serta astatin berwarna metalik.

F.     Sifat kimia unsur halogen.
1.      Umumnya berbentuk molekul diatomik, yaitu F2, Cl2, Br2, I2.
2.      Kereaktifan
Dalam satu golongan jari-jari atom dari unsur halogen semakin bertambah dari flour sampai astatin, makin besar jari jari atom semakin kurang reaktif. ( F < Cl < Br < I )
Beberapa hal yang mempengaruhi kereaktifan, diantaranya :
a.       Harga kereaktifan halogen  F > Cl > Br > I,  kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya, ikatan halogen dan jari-jari atom.
b.      Semakin besar kelektronegatifan maka semakin reaktif karena semakin mudah menarik elektron. ( F > Cl > Br > I )
c.       Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen. ( F < Cl < Br < I )
3.      Mudah bereaksi dengan zat lain. Misalnya, reaksi iodida dengan asam sulfat menghasilkan gas hidrogen sulfida dan larutan triiodida yang berwarna coklat.
4.      Kelarutan
Umumnya sukar larut dalam air, namun bereaksi dengan air. Kelarutan unsur halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang.
a.       Fluorin tidak dapat larut dalam air, namun bereaksi sempurna dengan air.
2F2(g) + 2H2O(l) à 4HF(g) + O2(g)
b.      Klorin tidak larut sempurna dalam air dan reaksinya lambat.
Cl2(g) + 2H2O(l) à H3O+(aq) + Cl-(aq) + HClO(aq
c.       Bromin tidak larut sempurna dalam air dan reaksinya lambat.
d.      Iodin tidak larut sempurna dalam air dan reaksinya lambat.
Sifat-sifat kimia tersebut sangat dipengaruhi oleh energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan.
Sifat-sifat
Unsur
Fluorin
Klorin
Bromin
Iodin
Astatin
Energi ionisasi (Kj/mol)
1.680
1.266
1.146
1.016
35
Afinitas elektron (kJ/mol)
-335
-335
-332
-295
270
Keelektronegatifan
4,0
3,0
2,8
2,5
2,2

5.      Merupakan oksidator (pengoksida) kuat.
Sifat halogen ini dipengaruhi harga potensial reduksi dari unsur-unsur golongan halogen.
-Semakin besar nomor atom, harga potensial reduksi akan semakin kecil.
-Semakin besar nomor atom, sifat pengoksidasi akan semakin berkurang.
Reaksi
Potensial Reduksi
F2 + 2e-   →  2F-
Eo= +2,87 Volt
Cl2  + 2e-  →2Cl-
Eo= +1,36 Volt
Br2    + 2e-    →2Br-
Eo= +1,06 Volt
I2  + 2e-   →2I-
Eo= +0,54 Volt






*Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah mengalami reduksi dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena memiliki potensial reduksi terkecil.
Sifat oksidator: F2 > Cl> Br2 > I2
Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-

6.      Sifat asam
Sifat asam yang dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu: asam halida (HX), dan oksilhalida.
a.       Asam halida (HX)
Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak berwarna dan berbau menusuk. Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida (HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung pada kekuatan ikatan antara HX atau kemudahan senyawa halida untuk memutuskan ikatan antara HX.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutan kekuatan asam : HF < HCl < HBr < HI

Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr)  dan ikatan antar molekul :
v  Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.
v  Semakin kuat ikatan antar molekul maka titik didih semakin tinggi.
v  Pengurutan titik didih asam halida:
v  HF > HI > HBr > HCl
Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul yang sangat kuat “ikatan hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi..

b.      Asam Oksihalida
Asam oksihalida adalah asam dengan bilangan oksidasi positif (+1, +3, +5,+7) karena adanya oksigen didalamnya. Biloks positif tidak ini tidak berlaku untuk F, tetapi berlaku untuk Cl, Br dan I.

G.    Cara pembuatan unsur-unsur halogen.
1.       Fluorin (F2)
Fluorin dibuat dari elektrolisis asam florida (HF). Sebagai bahan baku untuk mendapatkan asam florida (HF) diperoleh dari fluorspar (CaF2) yang direaksikan dengan H2SO4 pekat. HF yang diperoleh dicampur dengan KHF2 cair.
Tempat untuk reaksi elektrolisis terbuat dari logam monel (campuran Cu dan Ni). Wadahnya menjadi katode, sedangkan anodenya adalah grafit.
Persamaan reaksi elektrolisis HF sebagai berikut:
2HF(l) à H2+(g) + F2- (g)
Katode      = 2H+(aq) + 2e- à  H2(g)
Anode       = 2F-(aq) à F2(g)  + 2e-
2H+(aq) + 2F-(aq) à H2(g)+ F2(g)  

2.       Klorin (Cl2)
A.     Cara reaksi redoks
Dalam laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion klorida. Sebagai oksidator dapat digunakan MnO2 (batu kawi), KMnO4, K2Cr2O7, atau CaOCl2.
MnO2(s) + 2H2SO4(l) + 2NaCl(s)  à  Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + 2H2O(l) + Cl2(g)
CaOCl2(aq) + H2SO4(l)                à CaSO4(aq) + H2O(l) + Cl2(g)
CaOCl2(aq) + 2HCl(l)                   à CaCl2(s) + H2O(l) + Cl2(g)
2KMnO4(s) + 16HCl(l)                à 2KCl(aq) + 2MnCl2(aq) + 8H2O(l) + 5Cl2(g)

B.      Cara Elektrolisis
Dalam industri, klorin dibuat dengan mengelektrolisis larutan natrium klorida pekat dengan menggunakan elektrode inert (tidak ikut bereaksi) dan menggunakan diafragma. Sebagai elektrode dipakai grafit. Persamaan reaksi elektrolisisnya sebagai berikut.
2NaCl(aq) à 2Na+(aq) 2Cl-(aq)

Katode = 2H2O+ 2e- à 2OH- + H2
      Anode = 2Cl- à Cl2 + 2e-                     
                   2H2O + 2Cl- à 2OH- + H2 + Cl2

3.       Bromin (Br2)
A.    Cara reaksi redoks
 Dalam industri, bromin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion bromida yang terdapat dalam air laut dengan klorin. Reaksi yang terjadi adalah :
Cl2(g) + 2Br-(aq) à Br2(l) + 2Cl-(aq)
Dengan mengalirkan udara ke dalam air bromin, brominnya dapat dikeluarkan karena mudah menguap.

Dalam laboratorium, bromin dibuat dengan cara memanaskan campuran NaBr + MnO2 dan H2SO4 pekat. Persamaan reaksinya:
MnO2(s) + 2H2SO4(l) + 2NaBr(s) → MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) +Br2(g)+2H2O(l)

B.     Cara Elektrolisis
Bromin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam MgBr2 dengan menggunakan elektrode inert.
Persamaan reaksi elektrolisisnya :
MgBr2(aq) à Mg2+(aq) + 2Br-(aq)

Katode = 2H2O(l) + 2e- à H2(g) + 2OH- (aq)
Anode  = 2Br-(aq)  àBr2(l) + 2e-
2H2O(l) + 2Br-(aq)  à H2(g) + 2OH- (aq) + Br2(l)


4.       Iodin (I2)
A.    Cara reaksi redoks
Secara komersial iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion iodida yang terdapat dalam air laut dengan klorin.
Cl2(g) + I-(aq) à I2(s) + 2Cl-(aq)

Iodin dapat dibuat dengan mereduksi NaIO3 dengan NaHSO3 dalam suasana asam. Persamaan reaksinya :
IO3-(aq) + 3HSO3-(aq) à I-(aq) + 3H+(aq) + 3SO42-
I-(aq) + IO3-(aq) + 6H+(aq)   à I2(s) + 3H2O(l)

Di laboratorium iodin dibuat dari MnO2 + KI + H2SO4 pekat yang dipanaskan. Persamaan reaksinya :
KI(s) + MnO2(s) + H2SO4(l) à K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(l) + I2(s)

B.     Cara Elektrolisis
Iodin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam pekat NaI dengan menggunakan elektrode inert. Persamaan reaksinya :
2NaI(aq) à 2Na+(aq) + 2I-(aq)

                        Katode =   2H2O(l) + 2e- à H2(g) + 2OH-(aq)
                        Anode  =   2I-(aq) à I2(g) + 2e-
                                    2H2O(l) + 2I-(aq) à H2(g) + 2OH-(aq) + I2(g) 

5.       Astatin (At)
Terbentuk secara alami melalui peluruhan uranium dan thorum.


H.    Manfaat unsur golongan halogen
A.    Fluorin
1.      Fluorin
a.       Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon. 
b.      Membuat Teflon.
c.       Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas. 

2.      Senyawa Fluorin
a.       CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon. 
b.      Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket. 
c.       Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca. 
d.       Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan gigi. 

B.     Klorin
1.      Klorin.
a.       Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis. 
b.      Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4). 
c.       Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
d.       Untuk industri sebagai jenis pestisida.
e.       Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang. 
f.         Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil. 
g.      Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin. 

2.      Senyawa Klorin
a.       Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian. 
b.      Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim dingin. 
c.       Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna. 
d.      Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang atau pemutih pada kain
e.       Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
f.        Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
g.      Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
h.      Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik. 
i.        KCl untuk pembuatan pupuk. 
j.        KClO3 untuk bahan pembuatan korek api.

C.     Bromin
1.      Bromin
a.       Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
b.      Untuk pembuatan AgBr. 
c.       Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida 

2.      Senyawa Bromin
a.       Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara. 
b.      AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi.
Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf. 

D.    Iodin
1.      Iodin
a.       Digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan iodium tingtur)
b.      Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI) 
c.       Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka. 

2.      Senyawa Iodin
a.       KI digunakan sebagai obat anti jamur. 
b.      Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik 
c.       AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi 
d.      NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.

E.     Astatin
Untuk digunakan dalam kedokteran nuklir yang potensial. Astatin bereaksi dengan hidrogen akan membentuk hidrogen astatida, dan jika dilarutkan dalam air akan membentuk asam hidroastik.


Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Kolom komentar terdapat opsi anonim