PRESENTATION
KELAS X7
Assalamu'alaikum Wr.Wb“SIAPA YANG SAMPAI SAAT INI, BELUM PERNAH MENCONTEK !!!”
Mencontek itu memiliki arti mencontoh
atau melihat jawaban dari teman, internet, Selembar kertas dan buku.
Mencontek itu sama dengan
curang atau bisa di katakan perbuataan yang membuat bibit korupsi di negara
kita. Indonesia.
Mencontek sepertinya sudah
menjadi kebiasaan sebagian pelajar dari mulai siswa SD sampai mahasiswa.
Cara
menconteknya pun semakin lama semakin beragam dan canggih. Kalau di zaman dulu
contekan hanya ditulis di kertas kecil atau di buat coretan di atas meja.
Sekarang contekan cukup dikirim melalui sms. Bukan hanya ulangan harian,
semesteran bahkan ujian nasional pun tidak luput dari upaya contek mencontek.
Parahnya lagi ditingkat mahasiswa, skripsi yang dibuat pun hasil mencontek.
CONTOH :
Membuat
catatan kecil di dinding buat bahan mencontek.
Browsing Internet dan Melalui SMS
Menggunakan
anggota tubuh
Sebagai pelajar, tentu disibukkan dengan adanya tugas dan ulangan harian. Dan ketika seorang pelajar tak bisa memposisikan dirinya dengan benar maka mencontek menjadi pilihan.
Mungkin awalnya pelajar itu mencontek karena
tak sempat belajar, anggap saja karena mengerjakan tugas malam harinya.
Ada banyak alasan bagi pelajar yang lebih
memilih mencontek, tapi kemudahan dalam mencontek inilah yang menjadi faktor
utama.
Misalnya saja bentuk soal yang berbentuk multiple choice/ pilihan ganda sehingga
sebuah jawaban dapat dengan mudah diutarakan lewat bahasa tubuh, terutama jari
atau mulut. Hal itu tentu berbeda dengan bentuk soal berupa uraian/ essai yang dapat meminimalisir kecurangan
mencotek pada pelajar.
Contoh berikutnya adalah tentang pengawas
atau penjaga ujian yang terlalu longgar dalam mengawasi para pelajar.
Sebenarnya
Menyontek itu adalah sebuah masalah atau bukan ?
Tergantung dari mana sudut pandang anda
!!!
Kalau
dilihat dari sudut pandang si pembuat soal, tentu saja guru, dosen, atau tim
pengawas mengadakan ujian untuk mengetahui seberapa besar ilmu yang sudah
diserap oleh siswa atau mahasiswanya, dan untuk mengetahui seberapakah
keseriusan dari siswa nya, apakah ilmu yang diberikan terlalu cepat diberikan
atau bagaimana, Tapi jika kita lihat dari sudut pandang Siswa, adanya ujian itu
mengharuskan mereka untuk mendapat nilai yang baik, jika tidak mereka akan
diberikan nilai yang jelek di akhir ujian nanti, padahal mungkin penyampaian
guru yang kurang dimengerti, kecepatan dalam mengajarar atau memang kemalasan
siswa menjadi faktor yang mempengaruhi nilai tersebut.
Mencontek memiliki sisi negatif:
1. membuat seseorang tergantung pada seseorang
1. membuat seseorang tergantung pada seseorang
2. tidak bisa memahami maupun menyerap ilmu yang di
pelajari
3. membuktikan seseorang tidak bisa percaya diri
4. membuktikan jiwa korupsi
5. membangun sifat malas
6. membuat kecewa orang tua
7. mencerminkan orang yang tidak jujur
8. menjadi
Calon Koruptor sangat dekat
Mencontek
juga memiliki sisi positif bagi para siswa-siswi, yaitu:
2. Solidaritas Antar-Teman
3. Asah Kreativitas
Faktor Mencontek
1. Ingin
dapat nilai bagus2. Materi soal yang sulit
3. Menunda-nunda
4. Tidak belajar
5. Menimbulkan Rasa tidak yakin
6. Sistem pengawasan kurang diperketat
Ada lagi hal yang membuat budaya Mencontek
ini makin tidak di tabu, yaitu adanya Ujian
Nasional.
Mereka yang sebenarnya berprestasi di Sekolah
sejak kelas awal hingga akhir bisa saja tidak lulus Ujian Nasional, dikarenakan
berbagai faktor , mungkin Setres karena berfikir ini adalah hidup dan mati
mereka, mungkin nervous karna mengetahui Ujian Nasional adalah ujung tombak
dari akademik mereka.
Kedua Faktor ini sangat berpengaruh demi
kelangsungan jalannya Ujian Nasional, bisa saja mereka menjadi berkeringat
dingin yang mengakibatkan semua hafalan mereka menjadi hilang atau biasa
disebut dengan ‘nge-blank’.
Pemikiran siswa untuk mengatasi kejadian
seperti itu adalah dengan membuat contekan, dengan begitu mereka merasa aman
karna ada ‘back-up’an,dan biasanya pengawas saat Ujian Nasional juga
menghalalkan mereka untuk berbuat seperti itu.
Ini lah Budaya di Indonesia,
yang sudah tidak bisa dipertanggung jawabkan lagi kejujurannya.
Solusi
1.
Peran Orang tuaPeran orang tua adalah yang paling utama untuk mendidik anak.
2. Peran Teman
Selalu tegur jika ada teman yang mencontek.
3. Peran Guru dan Sekolah
Guru dan sekolah harus saling bekerja sama dalam memberantas budaya mencontek ini.
4. Kesadaran Diri
Kesadaran diri kalau budaya mencontek hanya merugikan diri sendiri.
5. Bersyukur
kalau mendapat nilai baik dan sabar kalau mendapat nilai yang tidak diharapkan. Dapat nilai berapapun, itu adalah ujian dari Allah SWT.Apakah kita bersyukur ketika mendapat nikmat, misal nilai yang baik.
“Lebih baik kita belajar dengan GIAT, JUJUR,
MANDIRI, DAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN dan menghindari kecurangan. Karena dengan
melakukan hal tersebut berarti kita menghargai jerih payah orangtua yang
menginginkan kesuksesan kita. Dengan artian Sukses secara bersih tanpa kepalsuan”
-TERIMA
KASIH-
Baca juga