Jawaban :
perkembangbiakan yang diawali
dengan peleburan atau konjugasi gamet (sel-sel kelamin), yang didahului dengan
penyatuan 2 hifa yang berbeda.
Penjelasan
Ragi atau fermen
merupakan zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme
yang melakukan fermentasi dan media biakan bagi mikroorganisme tersebut. Media
biakan ini dapat berbentuk butiran-butiran kecil atau cairan nutrien. Ragi
umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat makanan dan minuman
hasil fermentasi seperti acar, tempe, tape,
roti, dan bir.
Mikroorganisme yang digunakan di dalam ragi
umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungi (khamir dan kapang), yaitu Rhizopus, Aspergillus, Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces,
Hansenula anomala,, Lactobacillus,
Acetobacter,
dan sebagainya.
Konjugasi
adalah peristiwa transfer bahan genetik (yaitu plasmid
F+ pada bakteri
dan mikronukleus
pada Protozoa)
dari satu individu
kepada individu lainnya. Mekanisme pertukaran bahan genetik ini terjadi pada bakteri
dan beberapa protozoa. Penyatuan gamet terjadi pada salah satu individu. Secara morfologi
tidak diketahui jenis kelaminnya, karena itu individu yang
terlibat disebut sebagai individu positif (+) dan negatif (-).
Proses konjugasi diawali dari pembentukan
berkas-berkas yang bergerak saling berdekatan dari kedua individu. Sel
yang berdekatan saling membentuk tonjolan. Ujung kedua tonjolan yang
bersentuhan saling melebur membentuk saluran konjugasi. Lewat saluran itu
terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain.
Kedua plasma
melebur, disebut plasmogami. Pada bakteri selanjutnya terjadi transfer plasmid
dari satu bakteri kepada bakteri partner. Pada protozoa, seperti Paramecium,
terjadi transfer mikronukleus dua arah (saling bertukar).
Bagi fungi, hifa memiliki peran yang sedikit banyak seperti akar dan daun pada tumbuhan sekaligus. Hifa tumbuh menyebar ke dalam tubuh atau semua bagian organisme. Bentuk hifa yang halus memperluas permukaan kontak dengan substrat (objek makanannya). Hifa kemudian melepaskan enzim atau substansi lain (khususnya pada fungi yang hidup pada jaringan hidup) pada substrat agar kemudian dihasilkan senyawa-senyawa kimia tertentu (terutama karbohidrat). Hifa kemudian kembali menyerap senyawa-senyawa kimia ini untuk dimanfaatkannya dalam metabolisme internal. Cara kerja semacam inilah yang menyebabkan fungi berbeda dengan eukariota lainnya, seperti tumbuhan (autotrof) atau hewan (sepenuhnya heterotrof). Fungi, dengan cara kerja hifa semacam ini, dikenal sebagai saprotrof.
Seberkas hifa adalah sel tunggal. Satu koloni hifa yang dapat dianggap kumpulan sel-sel raksasa pada umumnya berbentuk lingkaran dengan diameter beberapa sentimeter. Namun demikian, bebrapa fungi/jamur hutan memiliki jaringan hifa hingga puluhan meter diameternya.
sumber : Berbagai Sumber