Laman

5 July 2016

Perkembangan Pers Pada Masa Penjajahan Belanda Dan Jepang

Makalah Perkembangan Pers Pada Masa Penjajahan Belanda Dan Jepang
Kali ini ane akan posting sebuah contoh makalah yang berjudul perkembangan pers pada masa penjajahan belanda dan jepang, perkembangan pers di Indonesia tentunya mempunyai sejarah yang sangat panjang bukan? Nah, perkembangan pers di Indonesia itu sendiri dimulai pada saat penjajahan Belanda, yang namanya masih dijajah ya tentunya pers pada masa itu masih dikekang dan hanya untuk keuntungan pemerintah belanda saja. Ketika berbicara tentang pers, apa sih yang dimaksud dengan pers itu?  
Secara harfiah, pers berasal dari kata pers (Belanda), atau press (Inggris), atau presse (prancis). Dalam bahasa latin, pers berasal dari pressare dari kata premere yang berarti tekan atau cetak. Secara umum, pers adalah  segala usaha dari alat-alat komunikasi massa untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat akan hiburan, berita, dan informasi. Pengertian pers menurut UU No.40 Tahun 1999, pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik, meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi, baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik ataupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. Lalu pengertian pers menurut agan sendiri itu yang bagaimana sih? Silahkan dijawab gan.
Seperti yang sudah ane jelaskan diatas, latar belakang munculnya pers di Indonesia berawal dari pers pada masa kolonialisme Belanda. Pada saat itu pers berwujud surat kabar, majalah dan koran yang menggunakan bahasa Belanda atau bahasa daerah yang ada di Indonesia. Jadi pada saat itu tidak ada yang namanya berita secara online gan. Coba bayangkan jika agan hidup pada saat itu? begitu menyenangkan bukan.
Kembali kepokok bahasan. Pada tahun 1624 VOC mulai mendatangkan alat percetakan dari Belanda tapi ironisnya pada saat itu tidak ada tenaga percetakan yang mampu mengoperasikan dan merawat mesin-mesin percetakan tersebut. Akhirnya VOC mulai melakukan kontrak kerja dengan Percetakan Hendrik Brant, hasil percetakan Hendrik Brant diantaranya adalah sebagai berikut : Perjanjian Bongaya, yaitu perjanjian damai yang ditanda tangani oleh Laksamana Cornells Speelmaan (VOC) dan Sultan Hasanuddin, Literatur-literatur penginjilan, kitab-kitab keagamaan dan traktat-traktat lain. Kontrak kerja antara VOC dengan percetakan Hendrik Brant berakhir pada tanggal 16 Februari 1671.
Surat kabar pertama di Indonesia adalah Bataviease Nouvelles yang terbitkan pada tahun 1744 oleh VOC, setelah penerbitan surat kabar pertama tersebut kemudian terbitlah surat kabar yang lainnya seperti, Vendu Nieuws (1770) Bataviasche Koloniale Courant (1810), The Java Government Gazette (1812), Bataviasche Courant (1816), Javasche Courant (1828).
Pada tahun 1836, terbitlah surat kabar swasta pertama, surat kabar tersebut terbit di Surabaya dengan nama Soerabaijas Advertentie-Blad. Sehingga Surabaya  disebut sebagai kota cikal bakal terbitnya surat kabar Indonesia. Surat kabar tersebut hanya boleh memuat warta berita, namun diawasi secara ketat oleh penjajah Belanda dengan membuat undang-undang khusus seperti KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) dan pers breidel ordonantie serta Haatzai Artikelen. Tindakan tersebut dilakukan untuk membendung pengaruh pers Indonesia yang dianggap dapat menggangu penjajahan Belanda di Indonesia. Apa sih yang dimaksud dengan pers breidel ordonantie dan Haatzai Artikelen itu? *Ini gan soal yang sering keluar pada saat ujian pendidikan kewarganegaraan. Pers Breidel Ordonantie adalah hak Pemerintah Belanda untuk menghentikan surat kabar Indonesia yang dianggap berbahaya.
Tindakan lain disamping Pers Breidel Ordonantie  adalah Haatzai Artikelen yang pasal-pasalnya mengancam hukuman terhadap siapapun yang menyebarkan perasaan permusuhan, kebencian, serta penghinaan terhadap pemerintah Nederland dan Hindia Belanda dan terhadap sesuatu  atau sejumlah kelompok penduduk di Hindia Belanda.

Nah, pada tahun 1854 mulailah terdapat sedikit kelonggaran kebijakan pemerintah Belanda terhadap penerbitan surat kabar pribumi. Ingat gan hanya “sedikit” kok. Satu tahun kemudian tepatnya tahun 1855 di seluruh daerah yang dikuasai Belanda terdapat 16 surat kabar berbahasa Belanda, dan 12 surat kabar berbahasa melayu diantaranya adalah Bintang Barat, Hindia-Nederland, Dinihari, Bintang Djohar, Selompret Melayudan Tjahaja Moelia, Pemberitaan Bahroe. Ciri-ciri pers pada masa penjajahan Belanda : Dibatasi dan diancam dengan Kitab Undang- Undang Hukum Pidana, Persbreidel Ordonantie, Haatzai Artikelen. Lalu apa saja tujuan pendirian pers pada saat penjajahan Belanda? silahkan disimak di makalahnya. Agan bisa download makalahnya secara utuh disini, dari kata pengantar, daftar isi, bab 1 sampai kesimpulannya gan. Makalahnya jadi satu kok, antara pers pada penjajahan belanda dan penjajahan jepang. Jadi agan tidak perlu binggung dan resah untuk mendownloadnya.  Oh, ya makalahnya dalam format Microsoft Word kok, jadi bisa di edit, dibaca, di copy-paste juga bisa. Hehehehe...
Lanjut ke pokok bahasan yang kedua, yakni tentang perkembangan pers pada saat Penjajahan Jepang. Pers dimasa pendudukan Jepang hanya semata-mata menjadi alat pemerintah Jepang yang bersifat Pro-Jepang untuk mencapai tujuan memenangkan Perang Asia Timur Raya  dengan melakukan propaganda tentang Asia Timur Raya, agar rakyat Indonesia bersedia membantu Jepang. Penerbitan surat-surat kabar pada masa ini dibawah kontrol ketat Undang-Undang Penguasa (Osamu Sairi) nomor 16. Pers nasional masa pendudukan Jepang mengalami kemajuan dalam hal teknologi akan tetapi pers nasional mengalami penderitaan dan pengekangan kebebasan lebih dari zaman Belanda. Namun ada beberapa keuntungan bagi wartawan atau insan pers yang bekerja pada penerbitan Jepang, diantaranya adalah pengalaman karyawan pers Indonesia bertambah, penggunaan bahasa Indonesia makin sering dan luas, adanya pengajaran bagi rakyat agar berpikir kritis terhadap berita yang disajikan oleh sumber resmi Jepang...kelanjutannya bisa dilihat dimakalahnya.
Untuk menambah pengetahuan agan tentang perkembangan pers pada masa penjajahan Jepang maupun Belanda, silahkan jawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini.
[PERTANYAAN-PERTANYAAN]
1.      Latar belakang munculnya pers di Indonesia berawal dari pers pada masa kolonialisme?
2.      Kontrak kerja antara VOC dengan percetakan Hendrik Brant berakhir pada tahun?
3.      Undang-Undang Penguasa disebut juga dengan?
4.      Dalam bahasa latin, pers berasal dari pressare dari kata premere yang berarti?
5.      Surat kabar Bromartani terbit di kota?
6.      Koran The Java Government Gazette resmi diubah namanya menjadi Bataviasche Courant pada tahun?
7.      Sebutkan contoh surat kabar yang muncul pada saat Penjajahan Jepang?
8.      Haatzai Artikelen adalah kebijakan dari pemerintahan?
9.      Jelaskan pengertian Pers Breidel Ordonantie?
10.  Jepang menduduki Indonesia kurang lebih selama....tahun. (angka)

KETERANGAN MAKALAH
Judul : Perkembangan Pers Pasa Masa Penjajahan Belanda dan Penjajahan Jepang
Format : Microsoft Word
Jumlah halaman : 13
Ukuran : 675 kb
Penyusun : M.Soni Setiawan/2015
Link download : DOWNLOAD
Sekian dulu postingan kali ini, semoga bermanfaat. Jika ada pertanyaan, kritik maupun saran silahkan tulis dikolom komentar.
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Kolom komentar terdapat opsi anonim