Orang yang senang membanggakan diri, disebut…
A, Hasud
B, Khianat
C, Takabur
D, Fitnah
JAWABAN :
Takabur
Keterangan :
Takabur artinya merasa dirinya
besar. Maksudnya adalah suatu sikap dan mental kagum diri, dirinya lebih besar,
lebih tinggi dan lebih segala-galanya dan memandang rendah terhadap orang lain.
Ada dua macam jenis takaburnya
manusia. Yaitu Pertama takabur yang bersumber dari nafs / jiwa yang sombong dan
takaburnya manusia yang bersumber pada status sosial tinggi yang dimiliki. :
1. Takabur yang bersumber dari nafs
/ jiwa yang sombong
Dalam hal ini, Allah SWT berfirman
dalam surat Al Furqan ayat 21 yang artinya:” Berkatalah orang-orang yang tidak
menanti-nanti pertemuan (nya) dengan kami: “Mengapakah tidak diturunkan kepada
kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?” Sesungguhnya
mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah
melampoi batas (dalam melakukan) kezaliman. (Q.S. Al Furqan (25) : 21).
2. Takaburnya manusia yang bersumber
pada status sosial tinggi yang dimiliki
Sombong atau takabur seperti ini menyebabkan
memandang rendah terhadap orang lain yang status sosialnya lebih rendah.
Kesombongan jenis ini dimiliki oleh Raja Fir’aun dan kaum Nabi Saleh serta kaum
Ad dan Tsamud
Puncak takabur yang pernah terjadi
adalah takabur terhadap Allah SWT yaitu menolak kebenaran dan perintah yang
datangnya dari Allah SWT . Hal ini dilakukan oleh Iblis sebagaimana Firman
allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 34:
Artinya: “Dan ingatlah ketika Kami
berfirman kepada malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam.” Maka sujudlah mereka
kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan
orang-orang yang kafir (QS. Al Baqarah (2): 34).
Manusia yang takabur, merasa dirinya
besar adalah keliru besar, keliru dalam memandang dirinya sendiri, selain
sebagai wujud tidak tahu diri, realitanya diatas orang kaya ada yang lebih
kaya, diatas orang pandai ada yang lebih pandai, diatas orang kuat ada yang
lebih kuat dan seterusnya. Barang siapa yang ingin terhormat, ia justeru harus
merendahkan dirinya, tetapi barang siapa ingin terpuruk jatuh, dipersilakan
untuk menyombongkan diri. Barang siapa merendahkan dirinya, Allah SWT akan
memuliakan derajatnya, dan barang siapa menyombongkan dirinya, Allah SWT akan
menjatuhkannya.