Laman

6 May 2013

Orang yang senang membanggakan diri disebut


Orang yang senang membanggakan diri, disebut…

A, Hasud
B, Khianat
C, Takabur
D, Fitnah

JAWABAN :

Takabur

Keterangan :
Takabur artinya merasa dirinya besar. Maksudnya adalah suatu sikap dan mental kagum diri, dirinya lebih besar, lebih tinggi dan lebih segala-galanya dan memandang rendah terhadap orang lain.
Ada dua macam jenis takaburnya manusia. Yaitu Pertama takabur yang bersumber dari nafs / jiwa yang sombong dan takaburnya manusia yang bersumber pada status sosial tinggi yang dimiliki. :

1. Takabur yang bersumber dari nafs / jiwa yang sombong
Dalam hal ini, Allah SWT berfirman dalam surat Al Furqan ayat 21 yang artinya:” Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan (nya) dengan kami: “Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?” Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah melampoi batas (dalam melakukan) kezaliman. (Q.S. Al Furqan (25) : 21).

2. Takaburnya manusia yang bersumber pada status sosial tinggi yang dimiliki
Sombong atau takabur seperti ini menyebabkan memandang rendah terhadap orang lain yang status sosialnya lebih rendah. Kesombongan jenis ini dimiliki oleh Raja Fir’aun dan kaum Nabi Saleh serta kaum Ad dan Tsamud
Puncak takabur yang pernah terjadi adalah takabur terhadap Allah SWT yaitu menolak kebenaran dan perintah yang datangnya dari Allah SWT . Hal ini dilakukan oleh Iblis sebagaimana Firman allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 34:
Artinya: “Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam.” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir (QS. Al Baqarah (2): 34).
Manusia yang takabur, merasa dirinya besar adalah keliru besar, keliru dalam memandang dirinya sendiri, selain sebagai wujud tidak tahu diri, realitanya diatas orang kaya ada yang lebih kaya, diatas orang pandai ada yang lebih pandai, diatas orang kuat ada yang lebih kuat dan seterusnya. Barang siapa yang ingin terhormat, ia justeru harus merendahkan dirinya, tetapi barang siapa ingin terpuruk jatuh, dipersilakan untuk menyombongkan diri. Barang siapa merendahkan dirinya, Allah SWT akan memuliakan derajatnya, dan barang siapa menyombongkan dirinya, Allah SWT akan menjatuhkannya.

Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Kolom komentar terdapat opsi anonim