Bagaimana reaksi unsur-unsur golongan
halogen dengan unsur-unsur lainnya, dibawah ini akan diuraikan sedikit tentang
reaksi antara unsur-unsur halogen dengan unsur-unsur lainnya, salah satu diantaranya
adalah reaksi antara unsur halogen dengan unsur logam dan masih banyak reaksi
yang lainnya, silahkan disimak dipostingan kali ini. Anda bisa download filenya
dalam bentuk microsoft word.
Reaksi unsur-unsur golongan halogen
1. Reaksi
unsur halogen dengan unsur logam.
Reaksi ini menghasilkan garam
dengan sebutan halida logam.
Memiliki rumus reaksi
: 2Y + nX2 --> 2YXn
Contoh : 2K(s) + 2Cl2(g) -->
2KCl2(s)
2Na(s)
+ 2Br2(g) --> 2NaBr2(s)
Na(s) + Cl2(g) -->
NaCl(s)
2Al(s) + 3Br2(g) -> 2AlBr3(s)
2.
Reaksi unsur
halogen dengan hidrogen.
Reaksi ini membentuk asam kuat atau
hidrogen halida (kekuatan asam bertambah dari F ke I)
Memiliki
rumus reaksi : H2 + X2 -> 2HX
Contoh : H2 + F2 -> 2HF
H2 + Cl2 -> 2HCl
H2 + Br2 -> 2HBr
H2
+ I2 ->
2HI
3. Reaksi
unsur halogen dengan nonlogam dan metaloid, kecuali karbon.
Reaksi ini membentuk senyawa halida. Unsur nonlogam (unsur golongan IV A) dan metaloid seperti boron (B),
silokon (Si), germanium (Ge), arsen (As), antimon (Sb), telurium (Te) dan
polonium (Po).
Contoh : 2Cl2(g)
+ Si(s) ->
SiCl4(s)
4. Reaksi
unsur halogen dengan air.
Reaksi ini membentuk asam halida
kecuali Br2 dan I2.
Contoh : F2(g) + H2O(l) à
2HF(aq) + O2(g) (asam)
2F2(g) + 2H2O(l) à 4HF(aq) + O2(g)
Cl2(g) + H2O(l)
à
2HCl(aq) + O2(g)
5. Reaksi
unsur halogen dengan basa.
Reaksi
ini akan menghasilkan garam bersifat basa netral dan hasilnya tergantung pada temperatur
saat reaksi berlangsung. (mengalami reaksi disproporsionasi kecuali F2).
Memiliki rumus reaksi
: (1) X2(g) + 2OH-(aq) ->
X-(aq) + XO-(aq) + H2O(l)
(2)
X2 + 2MOH -> MX + MXO + H2O
(3)
3X2(g) + 6OH-(aq) ->5X-(aq) + XO3-(aq)
+ 3H2O(l)
(4) 3X2 + 6MOH- -> 5MX- + MXO3- + 3H2O
Keterangan :
(1) Dengan basa kuat (MOH)
pada suhu 150 C (dingin) halogen (X2) bereaksi
membentuk halida (X-) dan hipohalit ( XO-).
(2) Dengan basa kuat (MOH)
pada suhu panas halogen (X2) bereaksi membentuk halida (X-)
dan perhalit (XO3-).
Contoh : Br2(g) + 2OH-(aq) ->
Br-(aq) + BrO-(aq) + H2O(l) ....(1)
Cl2(g) + 2OH-(aq) -> Cl-(aq) + ClO-(aq) + H2O(l) ....(1)
Cl2 + 2NaOH -> NaCl +
NaClO + H2O ....(2)
3Br2(g) + 6OH-(aq) -> 5Br-(aq) + BrO3-(aq) +
3H2O(l) ....(3)
3I2(g) + 6OH-(aq) ->
5I –(aq) + IO3-(aq)
+ 3H2O(l) ....(3)
3Br2 + 6KOH -> 5KBr- + KBrO3- + 3H2O ....(4)
6. Reaksi
unsur halogen dengan halogen.
Reaksi ini membentuk senyawa
antarhalogen.
Memiliki rumus reaksi
: X2 + nY2 à 2XYn
Keterangan :
(1) Y merupakan halogen yang lebih elektronegatif.
(2) n
adalah bilangan ganjil : 1,3,5,7.
Contoh : I2 + 3F2 ->2IF3
Cl2 + 3F2 ->
2ClF3
At2 + 3Br2 ->
2AtBr3
F2 + 3Cl2
à->2FCl3
7. Reaksi
unsur halogen pengusiran pada senyawa halogen.
Halogen yang kereaktifannya lebih kuat dapat mengusir
atau mendesak halida yang lebih lemah dari senyawanya. kereaktifan F2 >
Cl2 > Br2 > I2 sehingga
:
(1)
F2 dapat mengusir X (Cl2,
Br2, I2)
F2 + 2KX -> 2KF + X2
(2)
Cl2 dapat mengusir X (Br2,
I2)
Cl2 + 2KX -> 2KCl + X2
(3)
Br2 dapat mengusir X (I2)
Br2 + KX -> 2KBr + X2
(4)
I2 tidak dapat mengusir F2,
Cl2 dan Br2
Keterangan : unsur K dapat diganti unsur logam yang
lainnya (Na, Ca, Mg dll)
Contoh : F2 + 2Cl- -> 2F- + Cl2
Contoh : F2 + 2Cl- -> 2F- + Cl2
F2 +
2KCl -> 2KF + Cl2